Jumat, 26 Oktober 2012

Kartu Pintar untuk Siswa di Permukiman Padat dan Kumuh

Perubahan itu dimulai dari pendidikan yang baik
 
 JAKARTA, KOMPAS.com — Kartu Jakarta Pintar terus dimatangkan secara konsep dan teknis penyalurannya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak lain yang terkait. Gubernur DKI Joko Widodo rencananya akan meluncurkan kartu tersebut secara langsung di sejumlah permukiman padat pada 10 November 2012, tepat di Hari Pahlawan Nasional. Lalu mana sajakah permukiman padat yang menjadi target utama penyebaran Kartu Pintar?

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menyampaikan, pemberian Kartu Pintar akan diprioritaskan di tujuh wilayah Jakarta yang masuk dalam kategori permukiman padat dan kumuh. Pola pembagiannya merujuk pada data dinas terkait dan kepemilikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Ada tujuh titik utama, yakni Bukit Duri, Tanah Tinggi, Pademangan, Johar Baru, Kampung Melayu, dan dua lokasi lain belum ditentukan. Klasifikasinya padat penduduk, merujuk pada penggunaan SKTM," kata Rio saat ditemui Kompas.com seusai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPRD di gedung DPRD DKI, Kamis (25/10/2012).

Untuk diketahui, peta pembagian Kartu Pintar pada 2012 ini akan menyentuh 10.000 siswa miskin yang duduk di bangku SMA/SMK. Namun, pembagiannya tidak dilakukan sekaligus. Dimulai dengan pemberian 3.000 Kartu Pintar pada 10 November nanti, dan sisanya diberikan secara bertahap oleh pihak terkait.

Dengan kartu ini, setiap siswa di jenjang tersebut akan memperoleh suntikan dana sebesar Rp 240.000 di setiap bulannya. Uang itu dikhususkan untuk menutup kebutuhan personal para siswa, seperti seragam sekolah, buku, ataupun biaya transportasi. Bekerja sama dengan Bank DKI, kartu ini diformat dalam bentuk ATM sesuai dengan standar dari Bank Indonesia.

Tidak ada komentar: