Jumat, 26 Oktober 2012

Sungguh memprihatinkan

tawuran pelajar.jpg
          Beberapa hari yang lalu, sontak seluruh masyarakat Indonesia terkejut melihat pertikaian antar siswa yang tak bisa terpisahkan. tawuran yang luar biasa tanpa bisa dilerai dan luapan emosi saja yang mungkin ada di benak mereka, lalu,muncul pertanyaan"siapakah yang bersalah?"  mari kita berpikir dan tidak arogan dalam memandang masalah ini.
          Tawuran yang terjadi beberapa hari kemarin memunculkan beberapa argumen, persepsi dan spekulasi baik dari pengamat, politisi, ataupun beberapa masyarakat yang mempertanyakan dimana kredibilitas pendidikan dan eksistensi pendidikan dalam membangun pemuda harapan bangsa ini. 

"Tawuran" inilah kata yang sangat luas dibicarakan saat ini. Tawuran bukanlah hal baru bagi siswa bahkan siswi sekalipun. Tawuran terjadi bukan karena kesalahan kebijakan ataupun kredibilitas serta eksistensi pendidikan tetapi lebih ke arah ketidak kondusifan lingkungan tempat mereka tinggal. Yang perlu diperhatikan adalah kestabilan mental sangat rentan dipengaruhi oleh lngkungan. Lingkungan menjadi dominasi penentu arah dan tujuan serta pola pikir siswa dan siswi sehingga Tawuran yang terjadi kemarin bisa dikatakan disebabkan oleh ketidakkondusifan jakarta.

Membangun karakter siswa dengan rung lingkup seperti jakarta sangatlah sulit karena di situlah terjadi peleburan multi karakter. Keras begitulah kehidupan di jakarta dan memaksa rakyat jakarta untuk selalu berjuang mencari hidup dan hal ini pasti berdampak pada sistem dan pola berpikir. selain itu, orang tua yang merupakan pengisi dari "lingkungan" juga bertanggung jawab dalam tawuran ini pasalnya para orang tua tidak ofensif dalam memperhatikan anaknya. "Kebebasan" mungkin kata inilah yang pantas di lingkungan Jakarta dengan segelumit permasalahannya . kebebasan inilah pula yang menyebabkan merosotnya moral dan mental pemuda Indonesia. Jika kebebasan sudah mengakar dalam pikiran maka takkan ada yang bisa menghentikan termasuk pendidikan sekalipun sehingga dirasa perlu orang tua menjaga dan mendidik serta menasihati anak-anaknya sejak dini sehingga permasalahan tawuran ini bisa diatasi sejak dini.

Dari saat ini, hentikan saling menyalahkan masih banyak yang harus dilakukan. yang harus dilakukan saat ini adalah berupaya untuk meminimalisir terjadinya tawuran ini kembali melalui pemberdayaan pemuda sehingga terbentuk kekokohan moral yang menjadi tanggung jawab semua pihak bukan hanya tanggung jawab pemerintah terkait tetapi tanggung jawab kita semua

Tidak ada komentar: